Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

"Kebun Literasi & Desa Hijau: Belajar dari Alam, Tumbuh Bersama Wawasan" Sebuah Konsep Ekowisata dan Agrowisata yang sedang di Bangun oleh TBM Rumah Nalar

Minggu, 20 April 2025 | April 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-20T14:37:28Z


Di tengah geliat zaman yang bergerak cepat, Desa Anrang hadir sebagai ruang teduh bagi pengetahuan yang tumbuh perlahan, tapi berakar kuat. Tbm Rumah Nalar merintis sebuah konsep yang tidak hanya menghidupkan alam, tapi juga menyemai pengetahuan: Kebun Literasi dan Desa Hijau — sebuah gagasan ekowisata dan agrowisata edukatif berbasis literasi yang menggabungkan unsur lingkungan, budaya lokal, dan pembelajaran berkelanjutan dengan pendekatan yang sederhana, merakyat, dan hemat biaya.

Konsep ini tumbuh dari kesadaran bahwa alam adalah sekolah terbaik, dan desa adalah ruang belajar yang sesungguhnya. Rumah Nalar ingin menghadirkan pengalaman belajar langsung dari kebun, tanah, dan udara yang segar — di mana anak-anak bisa membaca buku di bawah pohon, remaja bisa menulis puisi tentang alam, dan keluarga bisa memasak singkong sambil mengenang cerita nenek moyang.

Dengan menggunakan sumber daya lokal dan semangat gotong royong, kawasan ini dibangun secara bertahap, dimulai dari kebun yang sudah ada, bahan bekas yang bisa dimanfaatkan, serta tenaga relawan dan warga sekitar yang memiliki rasa cinta pada tanah kelahirannya. Tidak perlu bangunan mewah atau teknologi canggih — cukup dengan papan kayu yang menampilkan nama tanaman dan kutipan sastra, tempat duduk dari bambu atau palet kayu, dan jalur pejalan kaki kecil yang mengantar pengunjung ke titik-titik belajar dan inspirasi.

Di dalam kawasan ini, pengunjung dapat menyusuri “Jalur Petualangan Literasi”, yaitu jalan setapak yang dipenuhi papan cerita rakyat, pantun alam, dan kutipan buku inspiratif. Mereka bisa beristirahat di Teras Baca di Alam, sebuah sudut sunyi tempat anak-anak mendengar dongeng atau menulis catatan alam. Ada pula Rumah Kompos dan Daur Ulang, tempat anak-anak belajar mengubah sampah menjadi sesuatu yang berguna. Dan ketika tiba waktunya, mereka akan masuk ke Dapur Tradisional, untuk mengenal makanan lokal seperti pisang, singkong, dan ubi — sembari memasak dengan cara nenek mereka dulu.

Tak hanya itu, Kebun Kreatif mengajak para remaja untuk belajar membuat sabun herbal, eco-print, atau kerajinan dari alam. Di bagian akhir, Panggung Alam menjadi ruang ekspresi — di mana puisi, lagu bambu, atau teater kecil bisa tampil dengan latar daun dan langit.

Semua kegiatan ini dirancang reguler dan bisa dinikmati oleh siapa saja: anak-anak, pelajar, komunitas, hingga keluarga. Dengan tarif donasi sukarela atau biaya sangat terjangkau, program ini tidak hanya menyenangkan, tapi juga mendidik dan membentuk karakter.

Rumah Nalar percaya, bahwa pendidikan terbaik adalah yang menghubungkan manusia dengan alam dan sesamanya. Maka dari itu, Kebun Literasi dan Desa Hijau tidak hanya menjadi ruang rekreasi, tetapi ruang transformasi. Di sini, tumbuh bukan hanya tanaman, tapi juga kesadaran, cinta, dan harapan.


×
Berita Terbaru Update