TBM Rumah Nalar membawa kabar baik untuk anak-anak Desa Anrang! Tahun 2024 lalu, TBM Rumah Nalar menerima bantuan 1000 buah buku bacaan anak dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, sebagai bagian dari penguatan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Buku-buku ini kini tersedia dan dapat dibaca langsung di perpustakaan atau dipinjam oleh anak-anak yang telah memiliki kartu anggota. Koleksi ini sangat beragam, mulai dari cerita rakyat, fabel, pengetahuan alam, hingga kisah keseharian yang dekat dengan dunia anak-anak.
Beberapa judul yang langsung menarik perhatian pembaca cilik antara lain:
- “Ada Apa di Balik Hutan”, petualangan seru mengenal alam.
- “Cut Nyak Meutia Pahlawanku”, mengenalkan tokoh sejarah dengan bahasa yang ringan.
- “Mawar, Melati, Semuanya Indah”, kisah indah tentang keberagaman.
- “Cipi Si Ikan Cupang”, cerita sederhana yang mengajarkan empati.
- “Kemal dan Jejak Tradisi yang Hilang”, membangkitkan kesadaran budaya sejak dini.
- “Sepeda untuk Salam”, kisah tentang persahabatan dan kejujuran.
- “Dengar Laut Mengalun”, puisi dalam prosa yang memikat anak-anak belajar mencintai lingkungan.
Meskipun koleksi ini difokuskan untuk anak-anak, TBM Rumah Nalar juga menyediakan buku-buku umum meski jumlahnya terbatas. Buku-buku itu untuk kalangan remaja, perempuan, petani, pelajar, hingga mahasiswa. Buku-buku tersebut mencakup tema pertanian organik, keterampilan kewirausahaan, literasi gender, hingga pembangunan desa berkelanjutan.
Amri Yunus, S.Pd, Pengelola TBM Rumah Nalar menyampaikan, “Kami ingin menciptakan lingkungan literasi yang ramah dan menyenangkan untuk semua. Bantuan buku dari Perpusnas ini menjadi energi baru untuk terus menghadirkan ruang baca yang inklusif dan inspiratif bagi masyarakat desa.”
TBM Rumah Nalar juga akan menghadirkan berbagai kegiatan rutin yang mengiringi hadirnya koleksi ini, seperti:
Kelas Cerita dan Dongeng Mingguan
-
Pinjam Buku Bawa Pulang
-
Pojok Baca Tematik Bulanan
-
Ruang Diskusi Remaja dan Mahasiswa
-
serta Kampanye “Baca Buku, Cerita Lagi” yang melibatkan anak-anak menjadi pencerita bagi teman-temannya.
Dengan buku, anak-anak tak hanya membaca, tapi menjelajah dunia dan mengenal dirinya. Mari datang dan hidupkan perpustakaan bersama!
